Kamis, 29 Desember 2011

"Cowok Brengsek"

Malam ini terasa begitu hening meskipun alunan rintik hujan terdengar di seberang jendela kamarku. Aku merasa sendiri, hal yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan seperti apa bahkan tersiratpun tidak. Kudapati diriku menatap kosong pada plafon itu dan membiarkan lamunanku membawa pada ingatan akan satu sosok itu.

Entahlah….lingkungan dan bahasa ego memaksaku untuk berpikir bahwa yang lalu biarlah berlalu, cukup jadi kenangan. Tapi hatiku berkata lain, kurasa kuatnya ia menggoda pikiranku untuk selalu merindukanmu. Merindukan sosok teman, sahabat kekasih dan kakak sepertimu.

Belakangan setelah hadirmu tak nyata dalam hari-hariku, aku mulai berpikir segala hal yang kau tinggalkan…sungguh semakin ku memikirkan dan mengerti semua yang kau lakukan dulu, semakin aku merindukanmu. Aku adalah sosok rapuh penuh tangis yang selama 5 tahun itu kau didik hingga kini menjadi wanita yang kuat, bukan tidak boleh menangis tapi untuk tidak mengumbar tangis. Aku adalah sosok labil yang selalu saja bimbang ketika ingin memutuskan sesuatu yang selama lima tahun itu kau arahkan untuk berpikir dengan logika bahwa hidup ini adalah pilihan, semua yang dipilih ada konsekukensinya, maka pilihlah dari hati dan belajar untuk bertanggung jawab atas pilihan itu tepatnya kau mengajariku bahwa semuanya harus kuhadapi. Aku…aku adalah aku dengan segala kepolosan dan kekuranganku yang selama lima tahun itu kau jaga, kau manja, kau didik, dan kau sayang.  Ah…aku sungguh merindukan masa 5 tahun itu.

Sosokmu bukanlah masa laluku, bagiku kau adalah kenangan terindah yang dititip Tuhan untukku. Setauku kenangan itu tersimpan rapi dalam hati,  maka tak terpikir olehku untuk menjadikanmu masa lalu yang mungkin terlupa. Mungkin kini kau adalah kenangan, tapi satu asa terukir sangat jelas dalam hatiku bahwa aku ingin masa 5 tahun yang berlanjut, asa itu betul-betul menggerogoti hatiku hingga berpaling pada sosok baru pun masih tidak sanggup. Entahlah tidak atau belum,  tapi hingga genap 8 bulan hadirmu tak ada, aku masih ingin menunggumu.

Dan semua kerinduan yang kurasa belakangan ini membuat tanganku ingin menari tak jelas dan menuainya dalam kata yang belum sempat terucap hingga kini. Aku hanya sedang ingin mengingat semua tentangmu dan tentang kita. Tidak peduli apa kata mereka, karena satu hal pasti yang kuyakini sejak beberapa hari yang lalu adalah semakin aku mengingatmu semakin banyak pelajaran hidup yang kutau. Entah benar atau tidak, tapi ini adalah salah satu caraku untuk berterima kasih atas hadirmu dalam hidupku…kutulis semua dari hati lewat kata berpesan asa. Someday you have to read all of it by chance!!!

“Butir bening yang jatuh dari mataku menjadi saksi akan rindu yang teramat dalam. Biarkan ia bercerita kepada sapu tangan tempatku mengusapnya bahwa masih ada cinta yang tulus di dunia ini”

********

Sekitar 6 tahun yang lalu, hari jum’at, di bulan April 2005 adalah waktu dimana aku pertama kali mengenalmu dari maya. Yah…sungguh tidak pernah terpikir olehku perkenalan lewat chatting MiRc itu membawa kita pada satu babak kehidupan yang menoreh banyak cerita, suka dan duka dalam 5 tahun kebersamaan kita dulu.
“Cowok Brengsek” …Hehehe…
Setiap kali teringat nama itu aku hanya tertawa, itu adalah Nick Name yang kau pakai saat pertama kali menyapa “Girl 90” alias diriku ^_^ .
“Hi, asl pls” sapamu
“u1” aku membalas
“25 m mks, u?”
“18 f mks”
“ada FS gak?” tanyamu lagi…
Semua berlanjut hingga pada pertanyaan :
“boleh minta nomor hp gak?

Wuehhhh….nomor hp….aku ingat betul hari itu baru beberapa hari setelah aku putus dengan orang sebelum dirimu…heheh..ghmmm…tidak menampik lah, saat itu memang aku lagi butuh teman ngobrol, kuberi nomor hp-ku tapi tak sempat meminta nomormu karena buru-buru harus off.  Hari itu aku tidak berpikir kau akan menelponku, yang benar saja kau memang tidak menelponku. Hanya satu orang yang menelponku, namanya andi….hari itu ada dua orang yang ku beri nomor, kamu dan dia ^_^ .

Awalnya komunikasiku justru lebih intens dengan Andi, bagaimana tidak intens….ternyata semakin banyak kami bercerita semakin banyak nyambungnya, yaiyalah nyambung, secara yang diceritain teman kami yang ternyata sama, maksudnya temanku juga ternyata temanan dengan dia begitupun sebaliknya.  Berjalan 3 hari hari ke depan, ternyata kau menelponku….waahhh..wahhh..tau tidak kalau hari itu sebenarnya aku butuh waktu untuk mengingat.

Semua berjalan…maksudku waktu terus berlalu, beberapa waktu setelah mengenal Andi dan dirimu aku sudah membaca sinyal-sinyal U dibalik A …hahahah…mungkin sama dengan kebanyakan orang, dalam perkenalan itu aku juga belajar mengenal pribadi kalian. Memang benar-benar berbeda. Andi selalu saja berbicara tentang dirinya, tau ah…tidak terlalu ingin menulis banyak tentang dia, tepatnya untuk menghindari dosa ^_^. intinya komunikasi dengan Andi saat itu harus berakhir kurang baik. Hanya ingat SMS terakhir yang dia kirim isinya kurang lebih ucapan terima kasih dan katanya senang bisa mengenalku.

Komunikasi denganmu berlanjut terus, entah kenapa aku nyaman menghabiskan waktuku dalam obrolan-obrolan panjang denganmu, yang benar saja nick “cowok brensgek” itu melekat. Kau sungguh berbeda dengan kebanyakan laki-laki yang ku kenal, kau sangat cuek, ngomong juga santai, pokoknya yang terbaca saat itu adalah kau tampil apa adanya. Justru lebih banyak kejelekan-kejelekan yang kau hadirkan dalam perkenalan kita. Mulai dari cerita-cerita lalumu yang “kelam”, hingga sikapmu padaku yang sedikit membuatku bisa membaca pribadimu.

Hanya sekitar 2 minggu perkenalan itu hingga kita memutuskan untuk bertemu. Kita tinggal satu propinsi, tapi beda daerah…aku di kota kamu di desa…hahaha…*peace ^_^ , itu pertemuan lintas kabupaten, butuh waktu sekitar 2 jam untukmu ke kota kelahiranku. *halaaah. Hari itu pun tiba…waktu itu sebenarnya aku deg-degan…tapi alas an mengapanya aku tidak tau. Kupikir aku atau kau akan canggung dalam pertemuan pertama itu, ternyata tidak…saat itu kau memakai kaos hitam, sweater coklat dan jeans hitam….sekarang sudah mulai percaya tidak kalau aku masih mengingat jelas rentetan peristiwa penting dalam perjalanan kita?
Setelah pertemuan itu aku semakin nyaman “dekat” denganmu, benar-benar membuatku berpikir bahwa kau adalah sosok kakak yang baik, maklum aku adalah anak pertama, apalagi mengingat usia kita yang terpaut 7 tahun. Semua berjalan indah, hingga suatu malam pembicaraan itu bermula, tidak bisa ku kategorikan kalau kau menyatakan cinta, ya karena memang tidak ada kata cinta yang kau ucap, jangankan cinta…yang menunjukkan bahwa kau mengagumi apalagi membutuhkanku juga tidak ada. Dan kau tau, semua itu justru membuatku semakin nyaman bersamamu, ku kenal kau sebagai sosok apa adanya yang tidak suka gombal apalagi bermulut manis seperti kebanyakan laki-laki pada umumnya. Kau menyampaikannya dalam candaanmu, dan kujawab juga dengan canda, dalam canda itu kita “memutuskan” untuk ada dalam satu komitmen…yah aku padamu dan kamu padaku..hahahha.

Dalam hubungan itu, kau betul-betul membuatku nyaman. Hingga 3 minggu hubungan itu berjalan, tiba satu waktu di mana aku mengalami kecelakaan, anehnya hari itu orang pertama yang kutelpon adalah dirimu, tidak ada suara panic yang kudengar dari pembicaraan singkat itu. Sejujurnya aku kecewa, entah apa yang kuharap saat itu. Akhirnya Ayah menjemputku, yang tak terlupa adalah ketika aku tiba dirumah, hp-ku bordering, ternyata telponmu…aku memutuskan untuk tidak mengangkatnya, ego kembali menguasai hatiku. Hingga akhirnya deringan tanda SMS masuk kudengar, ternyata darimu.
 “Dimana?aku sekarang ada di……”

Subhanallah….ternyata setelah menutup telpon kau bergegas ke tempat aku kecelakaan, aku pikir tidak. Saat itu belum sempat aku meminta maaf, kali ini izinkanku mengharap maafmu. Sejak hari itu aku mulai merasakan hal-hal kecil yang kau lakukan untukku, dan semuanya justru baru kusadari sejak semuanya berlalu, mungkin lebih tepat kalau kukatakan bahwa aku terlambat menyadarinya. Tapi itu lebih baik daripada tidak sadar sama sekali.

“Pahlawan tanpa tanda jasa…bukan hanya tentang guru atau pahlawan yang tak kukenal. Pahlawan itu adalah sosokmu yang begitu dingin, suaramu yang lantang tapi kudapati semuanya penuh perhatian dan cinta tulus yang begitu berarti dalam hidupku. kau betul-betul mampu menerangi malamku, mengahangatkan hari-hariku dengan canda tawa yang kau ciptakan. Sungguh…aku ingin membalas semua itu dengan segala keterbatasan yang aku miliki. Kelak saat kau kembali, izinkanku persembahkan hatidan seikrar janjiku untuk selalu menemani dan menjaga hatimu.”

 Ini kisah awal pertemuan itu, sangat sederhana tapi dari sini semua bermula. Kutulis ini dalam malam dengan detik penutup berteman sebuah lagu dari wali, konser perdana segera dimulai…eghm..eghmm…kau tau suaraku tidak bagus, tapi kau selalu memintaku bernyanyi hanya untuk menertawaiku, dan apa kau tau, aku bahagia…aku bahagia karena ternyata aku pernah membuatmu tertawa dengan kelebihanku itu…heheheh ^_^

…………………………..
Taukah kamu apa yang ku pinta,
Di setiap doa sepanjang hidupku..
Tuhan tolong aku, tolong jaga dia…
Tuhan aku sayang dia….
Aku tak akan berhenti menemani dan menyayangimu,
Hingga matahari tak terbit lagi…
Bahkan bila aku mati Ku kan berdoa pada ilahi
Tuk satukan kami di surge nanti
………………..

Untukmu si “Cowok Brengsek” kusayang yang sekarang entah dimana…

Kata rindu dan cinta akan selalu kutuang dalam doa yang kuharap kelak akan menjembatani dan mempersatukan hatiku dan hatimu dalam sebuah ikatan yang disebut KELUARGA…amiin ^_^

 


6 komentar:

  1. hempppp....ini betulan gak sihhh....?? ya ampun biasanya sy benci lov story, tp ini bahasanya enak.. :) seenak coklat! hehe

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah...
    heheh..makasih y sizt ^_^
    salam kenal..terima kasih sudah berkunjung :)

    BalasHapus
  3. Hmm, kadang warna hidup tak sesuai dengan apa yang menjadi angan kita de, biarkanlah warna itu temani dirimu dan kuyakin engkau bisa semakin tegar menatap kehidupan, karena bagaimanapun juga hidupmu harus terus kau jalani ada dia ataupun tidak.

    Aku temani dirimu bila kau mau dan kurasa temen-temen blog pun juga sepakat akan hal itu dan yang terpenting kau tak merasa sendirian saat ini.

    Salam

    BalasHapus
  4. sampai hari ini, masih saja ada orang marah-marah gara - gara cinta .....
    Refresh saja pikiran kamu di blog kecil saya semoga ada pencerahan hehehehe....

    BalasHapus
  5. ^_^ iyya k'...kita semua hanya berencana dan berharap, yang menentukan tetaplah DIA.Saya percaya segala sesuatu sudah di atur olehNYA, termasuk hadirnya dia dalam hidupku. Apapun yang terjadi dalam hidupku..aku hanya sedang berusaha untuk selalu bersyukur, dan kau tau siapa salah satu orang yang mengajariku tentang bersyukur?dia...
    Aku hanya sedang ingin menikmati hari-hari dimana rindu selalu mengalun di hatiku...
    .....
    Terima kasih banyak...teman...bagaimanapun aku akan selalu membutuhkan kalian tidak hanya saat aku merasa sendiri.. ^_^

    BalasHapus
  6. @muh ihsan : hehehe...itu bukan marah2 bang...hanya sedang ingin menuai kata wakili rindu yang mengalun...*halaaah...seep-lah...segera meluncur ke TKP ^_^

    BalasHapus

Terima kasih sudah luangkan waktu memberi komentar ^_^