Jika ada modal usaha yang lebih penting dari uang, berapa pun besarnya, modal itu adalah ide-ide cemerlang dan impian yang menggairahkanpemiliknya. Kebanyakan wirausaha terkemuka memulai usahanya dengan “modal dengkul”– Andrias Harefa-
Di pertengahan tahun 70-an, Bill Gates menggagas mimpi besar bahwa personal computer (PC) akan tersedia di rumah setiap orang pada suatu masa nanti. Impian itu menjadi slogan yang dikenal begitu luas “Computer on Every Desk and in Every Home”. Untuk mengejar impiannya itu, ia dengan suka rela meninggalkan sekolah bisnisnya dan meneruskan kebiasaannya belajar secara otodidak (pada usia 13 tahun dengan belajar sendiri ia telah mampu membuat programkomputer), dan menekuni Microsoft-nya nyaris tanpa hari libur (sepanjang 1978-1984 ia hanya cuti 15 hari). Tak jelas berapa modal awal usahanya, mengingat saat itu ia masih berusia kurang dari 20 tahun (lahir di Seattle, 28 Oktober 1955). Namun jelas bahwa bersama Paul Allen ia memiliki impian dan ide-ide yang luar biasa untuk mengguncang dunia. Microsoft terbukti berhasil menjadi mesin uang yang sangat ampuh, sehingga tahun-tahun belakangan ini Gates berulangkali dinobatkan sebagai orang terkaya di Amerika (dunia?). Popularitasnya mengalahkan presiden negara-negara dunia ketiga. Dan dua karyanya, The Road Ahead (November, 1996) dan Business @ the Speed of Thought: Using a Digital Nervous System (Maret, 1999) mendapat sambutan meriah di banyak negara. Ia menjadi salah satu tokoh terpenting dalam dunia maya yang dewasa ini memiliki sekitar 200 juta “penduduk” (jumlah pengguna internet di dunia saat ini).
Andai para netter yang berjumlah sebanyak penduduk Indonesia itu memerlukan seorang presiden, Gates dapat dipastikan masuk kedalam daftar bursa calon presiden di negeri tanpa batas itu. Dan dimasa depan “penduduk” di alam maya itu hampir dapat dipastikan akan melampaui jumlah yang dimiliki Amerika, India atau bahkan Cina sekalipun.
Dekade awal tahun 80-an, lahir lagi seorang anak ajaib seperti Gates. Namanya Michael Dell. Ia membawa ide dan impiannya sendiri: mengalahkan IBM. Padahal saat itu IBM masih merupakan perusahaan komputer raksasa tanpa tanding di seluruh dunia.
Dell adalah pengusaha muda pertama yang memasarkan komputer pribadi secara langsung ke konsumen, tanpa melalui jalur distribusi konvensional (store retailer, store reseller). Telepon, interaksi tatap muka, dan internet, menjadi media pemasaran langsung yang ampuh luar biasa di tangan Dell. Dengan strategi Direct Marketing itu, Dell berhasil mengelola modal awal sebesar 1.000 dollar AS di tahun 1984 menjadi miliaran dollar AS dalam waktu relatif singkat. Bahkan di tahun 1998 penjualan Dell Computer di internet, misalnya, pernah mencapai 12 juta dollar AS per hari. Ia sendiri, menurut majalah Fortune edisi September 1999, memiliki kekayaan sebesar 21.49 miliar dollar di usia 34 tahun dan menjadi orang muda terkaya nomor satu diantara 40 orang muda terkaya di bawah usia 40 tahun di Amerika saat ini.
Dalam bukunya yang baru terbit, berjudul Direct From Dell – Strategies That Revolutionized an Industry (1999), ia antara lain mengatakan: “Since an early age, I’ve been fascinated with the idea of eliminating unnecessary steps. So I gues it’s not suprising that I started a company base on eliminating the mid-dleman. Dell sells computers dircetly to our customers, deals directly with our suppliers, and communicates directly with our people, all without unnecessary and ineficient presence of intermediaries. We call this ‘the direct models’, and it has taken us, to use a common phrase at Dell Corporation, ‘direct to the top’.
Orang bodoh menyia-nyiakan peluang, orang pintar menunggu peluang, sementara orang bijak mencari peluang dan bila tidak menemukan, mereka menciptakannya.
- Adakalanya lebih baik tidak bertanya atau mendengarkan apa yang dikatakan orang tidak mungkin anda lakukan.
- Makin banyak kesalahan yang saya perbuat , makin cepat saya belajar.
- Selalu mendengarkan pelanggan, tanggap terhadap pelanggan, dan menawarkan yang diinginkan pelanggan. Kembangkan hubungan langsung-pertama lewat telpon, kemudian lewat tatap muka, dan sekarang dengan internet-adalah cara terbaik menajalankan bisnis.
- Sudah menjadi kebiasaan kami untuk memikirkan apa yang mungkin dan apa yang dapat dicapai dan menetapkan sasaran yang ketat/menantang untuk itu.
- Yakinilah apa yang anda kerjakan.
- Sangatlah menyenangkan untuk melakukan hal-hal yang orang pikir mustahil dapat berhasil.
- Memberikan yang lebih baik dari yang dijanjikan kepada pelanggan, karyawan, dan pemasok.
- Boleh percaya pada hoki tapi akan lebih dahsyat bila percaya pada ambisi, semangat dan kreativitas.
- Yang penting adalah tekat memperbesar (usaha) dan mengambil resiko. Sekali anda mengambil resiko, anda akan belajar dan mengetahui cara memecahkan masalah. Menemukan solusi dapat mendorong anda ke batas potensi anda.
Keberhasilan adalah kegagalan yang terbuka kedoknya.
[sumber: eunewsline.com]
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah luangkan waktu memberi komentar ^_^